Mitsubishijambi.com - Distributor resmi kendaraan Mitsubishi di Indonesia, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), menargetkan model terbaru yang diluncurkan, All New Triton, bisa terjual 7.000 unit hingga akhir tahun 2015.
Hal itu disampaikan Presiden Direktur KTB, Hisashi Ishimaki, dalam peluncuran All New Triton di kawasan Paramount Land, Serpong, Tangerang Selatan, Senin.
Presiden Direktur PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors Hisashi Ishimaki (kedua dari kiri) bersama Duta Produk global Mitsubishi Motors Hiroki Masuoka (kiri) berpose memperkenalkan Mitsubishi All New Triton di Paramount Land, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (10/08/2015). (Foto by: Carla Isiati Octama)
"Kami menargetkan All New Triton bisa terjual sebanyak 7.000 unit hingga Desember 2015," katanya.
Dengan target tersebut All New Triton diharapkan dapat melanjutkan bahkan memperkuat pangsa pasar pendahulunya yang sepanjang semester I 2015 telah meraup 50,1 persen pangsa pasar pick up 4x4 di Indonesia. Angka tersebur cukup positif, mengingat sepanjang semester I 2015 pasar otomotif Indonesia mengalami perlambatan sekira 14 persen dan segmen pick up 4x4 sendiri turun 16 persen.
Dari 7.000 unit All New Triton yang ditargetkan terjual hingga Desember 2015, 34 persen di antaranya ditujukan untuk kawasan Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur secara umum, 30 persen di Pulau Jawa dan 27 persen lainnya di Pulau Sumatra.
Kepala Pemasaran Kendaraan Penumpang dan Kendaraan Komersial Ringan Divisi Mitsubishi Motors Corporation KTB, Imam Choeru Cahya, mengatakan tipe Double Cabin HDX diperkirakan bakal menjadi tulang punggung penjualan All New Triton.
"Porsinya sekira 31 persen penjualan dari tipe Double Cabin HDX, kemudian disusul tipe GLS dan Single Cabin HDX dengan 28 persen, Exceed M/T 11 persen dan sisanya Exceed A/T," katanya.
Guna mencapai target tersebut, KTB akan berusaha mengoptimalkan pelanggan fleet dari sektor minyak dan gas guna menutup penurunan di sektor pertambangan dan perkebunan. Selain itu konsumen pribadi maupun semi private juga akan didorong untuk meningkat, lewat varian Exceed A/T dan Exceed M/T, setelah selama ini hanya menyumbang 40 persen penjualan dibanding 60 persen konsumen fleet. (Antara News)
Hal itu disampaikan Presiden Direktur KTB, Hisashi Ishimaki, dalam peluncuran All New Triton di kawasan Paramount Land, Serpong, Tangerang Selatan, Senin.
Presiden Direktur PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors Hisashi Ishimaki (kedua dari kiri) bersama Duta Produk global Mitsubishi Motors Hiroki Masuoka (kiri) berpose memperkenalkan Mitsubishi All New Triton di Paramount Land, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (10/08/2015). (Foto by: Carla Isiati Octama)
"Kami menargetkan All New Triton bisa terjual sebanyak 7.000 unit hingga Desember 2015," katanya.
Dengan target tersebut All New Triton diharapkan dapat melanjutkan bahkan memperkuat pangsa pasar pendahulunya yang sepanjang semester I 2015 telah meraup 50,1 persen pangsa pasar pick up 4x4 di Indonesia. Angka tersebur cukup positif, mengingat sepanjang semester I 2015 pasar otomotif Indonesia mengalami perlambatan sekira 14 persen dan segmen pick up 4x4 sendiri turun 16 persen.
Dari 7.000 unit All New Triton yang ditargetkan terjual hingga Desember 2015, 34 persen di antaranya ditujukan untuk kawasan Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur secara umum, 30 persen di Pulau Jawa dan 27 persen lainnya di Pulau Sumatra.
Kepala Pemasaran Kendaraan Penumpang dan Kendaraan Komersial Ringan Divisi Mitsubishi Motors Corporation KTB, Imam Choeru Cahya, mengatakan tipe Double Cabin HDX diperkirakan bakal menjadi tulang punggung penjualan All New Triton.
"Porsinya sekira 31 persen penjualan dari tipe Double Cabin HDX, kemudian disusul tipe GLS dan Single Cabin HDX dengan 28 persen, Exceed M/T 11 persen dan sisanya Exceed A/T," katanya.
Guna mencapai target tersebut, KTB akan berusaha mengoptimalkan pelanggan fleet dari sektor minyak dan gas guna menutup penurunan di sektor pertambangan dan perkebunan. Selain itu konsumen pribadi maupun semi private juga akan didorong untuk meningkat, lewat varian Exceed A/T dan Exceed M/T, setelah selama ini hanya menyumbang 40 persen penjualan dibanding 60 persen konsumen fleet. (Antara News)